![]() |
Gunung Munara Parung Bogor |
Gunung Munara, Alternatif Wisata Bogor.
Warga setempat menyebutnya gunung Munara (berasal dari kata menara), walaupun lebih tepatnya ini adalah bukit karena tidak terlalu tinggi (dibawah 2000mdpl). Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan gunung ini. Gunung Munara terletak di desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Waktu yang ditempuh untuk mencapai puncaknya pun relatif singkat hanya sekitar 1-2 jam saja. Untuk mencapai ke lokasi gunung ini bisa menggunakan kendaraan pribadi motor atau mobil. Kita bisa menitipkan kendaraan kita dirumah warga dengan biaya yang relatif murah. Pada umunya pengunjung dari wilayah Jobodetabek tidak perlu menginap cukup seharian saja (one day trip) karena lokasinya relatif dekat dari Jakarta. Gunung Munara sangat kental dengan wisata ziarahnya, karena di gunung ini banyak petilasan-petilasan dan goa-goa, salah satu goanya ada yang bernama goa Sukarno konon di goa itu Bung Karno pernah bersemedi. Selain itu ada juga batu tapak si Kabayan, goa batu belah, dan batu menara adzan, konon di batu yang terletak di dekat puncak ini jaman dahulu digunakan untuk mengumandangkan adzan.
Berbekal informasi seadanya dari internet, saya dan ponakan memutuskan untuk ke gunung Munara mengendarai motor melalui jalan raya parung, kemudian di depan mal parung kami belok kanan melalui jalan agak kecil samping masjid raya parung, kemudian ketemu perempatan kami jalan lurus melewati pasar parung setelah itu kami jalan terus sampai ketemu jalan besar banyak angkot, kemudian kami belok kanan menuju arah Rumpin. Dari sini kami jalan lurus terus sampai ketemu perempatan ciseeng, dan kami mengambil jalan lurus terus (kalau ke kanan ke ciseeng, kalau ke kiri ke telaga kahuripan). Setelah itu kami ikuti terus jalan itu sampai ketemu pertigaan lagi kemudian kami belok kanan ke arah rumpin (kalau ke kiri ke arah ciampea). Kami mengikuti terus jalan sampai ketemu pertigaan didekat bukit yang cukup tinggi, kemudian kami ambil jalan yang serong kanan (kalau ke kiri bisa tembus ke leuwiliang). Kemudian kami jalan terus sampai ketemu pertigaan jalan kecil sebelah kiri jalan ada plang bertuliskan Situs Gunung Munara kemudian kami belok kiri dan mengikuti jalan terus sampailah kami di kaki gunung Munara yaitu desa Kampung Sawah. Kami pun menuju salah satu rumah warga untuk menitipkan motor.
Setelah menitipkan motor kami memulai pendakian. Trek awal kami melewati jembatan kecil yang hampir roboh karena sudah rusak parah. Sungai dibawah jembatan ini merupakan sumber utama kebutuhan air warga desa Kampung Sawah untuk keperluan MCK. Di sungai ini juga ada kegiatan penambangan pasir sungai. Setelah melewati jembatan kami menemui warung yang menjual makanan ringan dan minuman, dan kami mampir sebentar untuk membeli makanan ringan dan minuman secukupnya sebagai bekal pendakian singkat kami. Setelah itu kami memasuki areal perkebunan warga dengan jalan yang tidak terlalu menanjak. Selepas itu kami memasuki hutan dan sepanjang perjalan kami banyak menemui pohon buah-buahan seperti pohon durian, nangka, cepedak, kedondong, jeruk bali. Hutannya tidak terlalu rapat dan terdapat beberapa warung makanan kecil, maklum gunung ini banyak dikunjungi para peziarah. Tak lama kemudian kami sampai pos yang terdapat plang bertuliskan “selamat datang di keramat gunung munara” dan terdapat sesajen disini. Biasanya disini ada penjaganya, namun saat kami kesana tidak ada yang menjaga.
Setelah itu kami kami sampai di pos 1. Disini terdapat warung namun saat kami kesana warungnya tidak buka. Setelah itu kami sampai di goa batu belah, goa yang terdapat belahan batu gunung yang besar. Tak lama kemudian kami sampai di warung terakhir sebelum ke puncak dan tak jauh dari warung itu terdapat bukit batu yang biasa digunakan untuk latihan rock climbing dan rappeling. Setelah itu kami tiba di goa Sukarno yang berpagar bambu, di dekatnya terdapat mushola kecil terbuat dari bambu. Setelah jalan sekitar 30 menit kami tiba di puncak gunung Munara. Di puncak terdapat bale-bale beratap yang bisa digunakan untuk duduk-duduk santai. Pemandangan dari puncak sangat indah dengan view persawahan dan bukit-bukit. Di puncak banyak terdapat batu-batu gunung besar. Hati-hati di batu-batu itu banyak terdapat kotoran kambing karena kambing warga sering mencari makan sampai puncak gunung Munara. Setelah berada di puncak sekitar 1 jam kamipun turun. Hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk turun. Setelah itu kami kembali ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar